PT. NESTLE INDONESIA
A.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN
Nestlé
didirikan pada tahun 1866 di Vevey, Swiss. Pendirinya adalah Henry Nestlé,
seorang ahli gizi berkebangsaan Jerman. Nestlé merupakan produsen makanan
terkemuka di dunia yang memasok lebih dari 10 juta produk makanan ke pasaran
setiap tahunnya. “Good Food, Good Life‟
merupakan slogan Nestlé yang menggambarkan komitmen Nestlé sebagai produsen
makanan yang peduli akan kesehatan umat manusia dengan menghasilkan makanan
yang sehat, bermutu, aman, berkualitas, bergizi, dan menyenangkan untuk
dikonsumsi demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Hal yang melatarbelakangi
Henry Nestlé adalah banyaknya bayi yang meninggal dunia sebelum usia mereka
mencapai satu tahun, hal ini dikarenakan para ibu tidak dapat menyusui sendiri
bayinya. Melalui simbol dua anak burung dalam sarang bersama induknya dengan
penuh kasih sayang memberi makanan kepada anakanya, citra Nestlé langsung
dikenal sebagai perusahaan yang menghasilkan makanan bermutu penuh gizi. Simbol
ini kemudian diubah pada tahun 1868 dan langsung diterapkan di berbagai materi
iklan dan publikasi. Sampai sekarang, logo ini tetap digunakan dalam nuansa
modern sesuai dengan kemajuan zaman.
Pada
tanggal 29 Maret 1971, Nestlé S.A yang berpusat di Vevey, Swiss bersama mitra
lokalnya mendirikan PT. Food Specialties
Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Waru, Jawa Timur. Pabrik ini didirikan
pada tahun 1972 dan mulai beroperasi pada tahun 1973 yang menghasilkan susu
Tjap Nona.
Pada awal
1980 produksi susu segar mengalami peningkatan drastis, kondisi tersebut
merupakan salah satu keberhasilan PT Food Specialties Indonesia dalam membina
petani sapi perah. Hal ini mendorong PT Food
Specialties Indonesia mendirikan pabrik baru. Pabrik ini didirikan di
Kejayan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1988
serta diresmikan oleh Presiden RI (pada saat itu) Soeharto, pada Juni 1988.
PT Nestlé
Indonesia juga semakin memperluas usahanya dengan melakukan perjanjian
kerjasama dengan perusahaan lain. Salah satu kerjasama yang dilakukan
berlangsung pada 1 April 2005. PT Nestlé dan PT Indofood Sukses Makmur, TBK
melakukan kerjasama dalam bentuk joint
venture. Perusahaan ini diberi nama PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia
(NICI). Perusahaan ini menghasilkan produk-produk bumbu masakan yang akan
dipasarkan di Indonesia. Sejak tanggal 29 Desember 1993, PT Food Specialties Indonesia telah resmi
berganti nama menjadi PT Nestlé Indonesia.
B.
LOKASI PERUSAHAAN
PT Nestlé Indonesia berkantor pusat di
Wisma Nestlé, Perkantoran Hijau Arkadia, Menara B, Lantai 5 Jl.
TB Simatupang Kav 88, Jakarta 12520, Indonesia.
C.
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
PT Nestlé
Indonesia merupakan badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang merupakan bentuk
perusahaan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha terbagi
atas saham-saham.
Struktur
organisasi yang berlaku di PT Nestlé Indonesia meliputi dua bagian, yaitu
struktur organisasi di kantor pusat dan struktur organisasi di setiap pabrik.
Pemegang jabatan tertinggi di PT Nestlé Indonesia adalah seorang Presiden
Direktur yang mengepalai Divisi Teknikal, Divisi Keuangan, Divisi Supply Chain, Divisi Sumber Daya
Manusia, Divisi Legal and Corporate Affairs, Divisi Penjualan,
Divisi Infant Nutrition, Divisi Dairy Products, Divisi Coffee and PPP (Popularly Position Products), Divisi Confectionery, Divisi Nestlé
Profesional, Divisi Liquid Products, Divisi Pelayanan
Penjualan, serta Divisi Global. Presiden direktur bersama masing – masing
pimpinan divisi disebut sebagai Management Committee (Macom).
ANALISIS SWOT
Strengths :
- Nestle
adalah sebagai perusahaan pelopor produsen susu formula di dunia.
- Nestle
sebagai produsen susu formula terbesar di dunia.
- Nestle
adalah perusahaan yang selalu ingin berupaya mengembangkan diri dan salah satu
upayanya dengan strategi pemasaran melalui promosi kampanye besar-besaran.
Weakness :
-
Penyusutan pasar merupakan pukulan berat untuk produsen susu formula salah
satunya nestle.
- Strategi
promosi melalui kampanye yang ditempuh oleh nestle mengabaikan etika promosi,
dan ini bertentangan dengan penelitian kesehatan tentang keunggulan asi
dibanding susu formula.
Opportunities :
Nestle dapat memanfaatkan nama besar
sebagai perusahaan pelopor pembuat susu formula dan merupakan perusahaan
terbesar di dunia. Kepercayaan masyarakat terhadap keunggulan atau mutu produknya
harus senantiasa dipertahankan sehingga animo masyarakat mengenai produk nestle
adalah “sebagai susu unggulan yang kedua untuk bayi setelah asi (sebagai yang
terbaik)”.
Threats :
Pada
Februari 2007 banyak pihak menggembar-gemborkan aksi boikot terhadap perusahaan
makanan nestle. Karena diperkirakan 1,5 juta anak di Negara berkembang
meninggal setiap tahunnya disebabkan kekurangan asupan asi. Disinyalir bahwa
nestle adalah salah satu produsen yang melakukan pelanggaran persyaratan
pemasaran makanan bayi yang dikeluarkan oleh Word Health Assembly.
Sumber : ani-ekonomi-2010.mhs.narotama.ac.id/.../PROFIL-PERUSAHAAN.docx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar