Peran Sosial Individu Dalam Internet Yang Berkaitan Dengan Prososial
Prososial atau perilaku prososial merupakan tindakan bertujuan untuk kepentingan orang lain. Menurut beberapa para ahli, prosial memiliki pengertian sebagai berikut :
1. Baron & Byrne (2005) mengatakan bahwa perilaku prososial adalah suatu tindakan menolong yang menguntungkan orang lain tanpa harus menyediakan suatu keuntungan langsung pada orang yang melakukan tindakan tersebut, dan mungkin bahkan melibatkan suatu resiko bagi orang yang menolong.
2. Gerungan (2000) menyatakan bahwa perilaku prososial mencakup perilaku yang menguntungkan orang lain yang mempunyai konsekuensi sosial yang positif sehingga akan menambah kebaikan fisik maupun psikis. 3. Faturochman (2006) mengartikan perilaku prososial sebagai perilaku yang memberi konsekuensi positif pada orang lain.
4. William (dalam Dayakisni & Hudaniah, 2003) membatasi perilaku prososial sebagai perilaku yang memiliki intensi untuk mengubah keadaan fisik atau psikologis penerima bantuan dari kurang baik menjadi lebih baik, dalam arti secara material maupun psikologis.
5. Sears, Freedman, dan Peplau dalam Rufaida (2009) menjelaskan perilaku prososial meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa memperdulikan motif si penolong.
Perilaku prososial merupakan semua jenis tindakan yang dimaksudkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain maupun bagi si penolong. Banyak contoh sikap prososial yang dapat kita lakukan. Seperti menanam pohon, mengkampanyekan gerakan penghijauan, anti kekerasan, atau bahkan ikut menjadi bagian dari perdamaian dunia. Aktivitas seperti ini tidak melulu dikerjakan dengan cara yang rumit atau melebihi kapasitas dan kemampuan kita. Melainkan dengan cara yang sederhana namun dapat di pahami dan memberikan banyak efek positif di sekitar kita. Salah satunya melalui internet. Kampanye gerakan social dapat dilakukan di internet. Atau bahkan untuk menggalang dana bagi korban bencana alam, juga dapat dilakukan disini. Dengan internet kita dapat tergabung meski terdapat jarak tak terhingga. Begitu banyak yang dapat kita lakukan di dunia maya, namun ada pula kegiatan negative yang tidak layak kita lakukan. Dan jika seseorang menyalahgunakan internet tentu ada dampak negative yang bias di dapat.
Dampak negatif dalam penggunaan internet:
• Antisosial: Bagi orang-orang yang tidak dapat membagi waktunya dengan baik, dan sekaligus menggilai internet tentu akan kehilangan banyak hal. Salah satunya waktu belajar, bermain dan berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. Mereka yang terlalu sibuk dengan dunia maya, kurang berinteraksi secara langsung. Mereka lebih suka berkomunikasi via text ala dunia maya, bahkan dengan orang yang tidak ia kenal sekalipun.
• Pornografi: Bukan rahasia lagi jika isu pornografi sudah merajalela di dunia maya. Mudahnya mengupload serta mendownload content dewasa nampaknya menjadi alas an yang kuat. Siapa saja dengan mudah melihat iklan berbau pornografi bahkan dengan satu kali klik content tersebut dapat terlihat dan sangat terbuka seperti tanpa batasan. Sehingga banyak anak di bawah umur menjadi korban, mereka dewasa terlalu cepat dan akhirnya banyak pula ditemukan kasus kejahatan asusila yang pelakunya merupakan anak di bawah umur. Bukannya tak ada hukum di dunia maya, mungkin karena penerapan hukumnya yang kurang tegas dan dunia maya yang sangat luas tak berbatas membuat kita sulit untuk memerangi hal negative ini. Tetapi masih banyak cara lain untuk mencegah diri kita dari dampak buruk content pornografi. Diperlukan adanya kedekatan dengan keluarga dan keyakinan agama yang kuat untuk membentengi diri.
• Gambling: atau aktivitas perjudian. Adanya jaringan yang tersedia di internet para penjudi ini tidak usah jauh-jauh untuk pergi ke tempat perjudian. Selain itu mereka yang terlibat juga tidak harus takut bersembunyi dari pihak penegak hukum.
• Deindividuasi : Merupakan tindakan tidak bertanggung jawab. Misalnya melakukan penipuan karena di dunia maya, sesorang dapat dengan bebas membuat data diri palsu. Seperti nama atau bahkan foto palsu. Deindividuasi dilakukan dengan berbagai motif, salah satunya untuk mencemarkan nama baik orang lain, atau tindakan kriminal penipuan jual beli.
Sumber : http://cicasjourney.wordpress.com/2013/09/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar